Pengikut

Senin, 23 Oktober 2017

Dilema permasalahan yang di alami serta tujuan-tujuan Al-Qaeda yang sedang berlangsung


Al-Qaeda adalah jaringan teroris internasional yang dipimpin oleh Usama Bin Laden yang "Usama" adalah ejaan usang, karena tidak ada huruf "O" dalam bahasa Arab. Didirikan sekitar 1988 oleh Osama  bin Laden. Al-Qaeda membantu keuangan, merekrut, transportasi dan melatih ribuan bertahap dari puluhan negara menjadi bagian dari Afghanistan tahan untuk mengalahkan Uni Soviet. Untuk melanjutkan jihad di luar Afganistan, al-Qaeda saat ini tujuannya adalah untuk membentuk suatu ketika-Khalifah Islam di seluruh dunia dengan bekerjasama dengan sekutu kelompok ekstremis Islam untuk menjatuhkan rezim yang dianggapnya "non-Islam" dan membuang Barat dan non-Muslim dari Muslim negara. Pada bulan Februari 1998, al-Qaeda mengeluarkan pernyataan di bawah spanduk dari "Front Dunia Islam bagi Jihad terhadap orang-orang Yahudi dan memeluk" mengatakan adalah kewajiban semua Muslim untuk membunuh warga AS-sipil atau militer dan sekutu mereka di mana-mana. Para pioner-pioner Al-Qaida telah mengidentifikasi beberapa masalah yang melanda umat Islam saat ini sehingga keadaan umat Islam kritis dan hampir tak berdaya, diantaranya yaitu:
  • Keadaan umat Islam sekarang tidak sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kehidupannya sangat jauh dan bahkan bertentangan dengan syari’at Islam.
  • Pemerintahan negara- negara yang berpendudukan Islam tidak diatur dengan hukum Allah tapi dengan hukum kafir sekuler dan diatur oleh perpanjangan boneka kafir.
  • Kekayaan negara-negara Islam telah dirampas oleh musuh Islam dan para munafiqin.
  • Tidak (belum) ada yang berusaha menyelesaikan masalah umat.
  • Adanya rekayasa untuk membuat umat Islam lemah dan terbelakang dari segi pendidikan, teknologi, budaya, kekayaan, dan seluruh segi kehidupan.
  • Berbagai partai, ormas, dan jama’ah Islam yang ada telah gagal membuat perubahan.
  • Arogansi musuh bertambah parah dan ketamakan mereka semakin menjadi-jadi.
Setelah mereka (para pioner Al-Qaida) merumuskan masalah tersebut maka mereka menyimpulkan siapa yang menjadi dalang atau penyebab utama terjadinya kekacauan bahkan hingga menyebabkan kehancuran umat ini. Tidak lain adalah kaum Yahudi dan Nasrani Protestan Anglo Saxon (WASP-White Anglo Saxon Protestan). Hal ini mereka kaji dari penelusuran sejarah dan ayat-ayat Al-Qur’an. Untuk melawan hegemoni dari persekutuan antara Yahudi dan WASP dengan menggunakan kekuatan militer. Kekuatan ini menurut mereka harus memiliki lembaga sendiri. Lalu dibentuklah organisasi baru dengan nama Al-Jabhah Al-Islamiyyah li Muharobati Al-Yahudi wal Amirikan (Front Perlawanan Islam Internasional Untuk Memerangi Yahudi dan Amerika). Fokus pertama utama organisasi ini adalah mengumpulkan informasi tokoh-tokoh dan organisasi-organisasi yang sejalan dengan visi misi mereka. Lalu mereka menjalin hubungan hingga membuat kamp-kamp pelatihan militer atau tadrib. Para pemuda dari berbagai penjuru dunia mulai berdatangan ke Afghanistan. Tujuan tadrib waktu itu tidak hanya untuk menetap dan berjihad di Afghan tetapi setelah berlatih para mujahidin tersebut disebar ke penjuru dunia untuk menjalankan misi oganisasi tersebut. Dari markas inilah muncul sebuah nama Qoidatul Jihad Al-Mubarak“. Tujuan strategi Al-Qaida jelas yaitu mengembalikan Islam melalui penegakan Daulah Islam dan Khilafah Islamiyyah dengan Jihad. Untuk itu para pemikir senior Al-Qaida mempelajai berbagai gerakan sejak dua abad silam. Mulai dari Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Nejd dan Hijaz, Sanusiyah di Libya, Mahdiyyah di Sudan hingga jihad Islam modern memerangi imperialis Barat. Tidak hanya itu harokah-harokah seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Jama’ah Islamiyyah di India dan Pakistan, Jamaluddin Afghani beserta muridnya Muhammad Abduh pun mereka pelajari. Kajian ini tidak hanya secara teori saja tetapi langsung diaplikasikan lalu membandingkan kegagalan dan kesuksesannya, kurang dan lebihnya. Hal ini terkait dengan latar belakang Al-Qaida yang terdiri dari berbagai suku, kabilah, negara, harokah, dan jama’ah. Dan inilah yang memberikan kontribusi besar bagi Al-Qaida. Dari penelusuran berbagai gerakan yang telah ada Al-Qaida mencatat berbagai faktor kegagalan yang pernah terjadi. Ada empat faktor penyebab kegagalan :
  • Masing-masing gerakan memiliki persepsi berbeda dalam mengidentifikasi masalah. Menyebabkan semua kemampuan yang dikerahkan tidak optimal untuk dapat mencapai tujuan.
  • Berbagai gerakan tidak memiliki perencanaan yang rinci dengan tujuan, sarana, dan metode yang jelas.
  • Berbagai gerakan belum berani maju memimpin umat menggantikan pemerintahan kafir (sekuler-imperialis-komunis-sosialis-DEMOCRACY).
  • Berbagai gerakan belum mampu mengoptimalkan sumber daya manusia dan alam yang ada.
Al-Qaeda akan bergabung dengan Jihad Islam Mesir (Al-Jihad) dari Ayman al-Zawahiri pada bulan Juni 2001. Setelah al-Qaeda's 11 September 2001, melakukan serangan di Amerika, Amerika Serikat meluncurkan perang di Afghanistan untuk memusnahkan al-Qaeda's dan menggulingkan Taliban, negara Islam fundamentalis pemimpin yang harbored bin Laden dan pengikutnya. Dalam sebuah rumah al-Qaeda di Afganistan, wartawan New York Times meneemukan sebuah pernyataan singkat dari "Tujuan dan Tujuan jihad":
·         Melakukan supremasi Allah di muka bumi.
·         Mencapai syahid di jalan Allah.
·         Kesucian yang menempati urutan islam dari unsur-unsur dan kerusakkan moral.
Pada tahun 1998, beberapa pemimpin al-Qaeda mengeluarkan pernyataan panggil untuk membunuh Muslim di Amerika-termasuk warga sipil sebagai "orang-orang yang dengan sekutu di antara mereka penolong dari Setan". Taktik termasuk pembunuhan, bom, perampokan, penculikan, serangan bunuh diri, dll. Sejumlah laporan dan publik Bin Laden proclamations menunjukkan keinginan kuat untuk memperoleh dan memanfaatkan biologi, kimia dan senjata nuklir. Sasaran cenderung menonjol simbol (gedung-gedung publik, kedutaan dan personil militer, dll) dari Amerika Serikat, para sekutu, dan pemerintah Muslim moderat. Menurut mantan Direktur CIA George J. pendapat, "Usama Bin Ladin's organisasi dan kelompok teroris lainnya adalah menempatkan penekanan pada peningkatan pengembangan surrogates untuk melakukan serangan dalam upaya untuk menghindari deteksi. Misalnya, Jihad Islam Mesir (EIJ) adalah terkait erat untuk Bin Ladin's organisasi dan telah operatives berlokasi di seluruh dunia-termasuk di Eropa, Yaman, Pakistan, Lebanon, dan Afganistan. Dan, sekarang ada yang rumit web dari aliansi antara ekstrimis Sunni di seluruh dunia, termasuk Afrika Utara, Palestina radikal, mahu menglangsaikan hutang kad kreditnya, dan Asia Tengah. Beberapa dari teroris ini sedang aktif disponsori oleh pemerintah nasional yang antipathy menuju pelabuhan besar Amerika Serikat. Al-Qaeda mungkin memiliki beberapa ribu anggota dan asosiasi. Ini tentunya lebih dari 5.000 orang dilatih di kamp di Afghanistan sejak akhir tahun 1980-an. Ia juga bertindak sebagai titik fokus untuk jaringan di seluruh dunia yang mencakup banyak kelompok ekstremis Islam Sunni, beberapa anggota al-Gama'a al-Islamiyya, Gerakan Islam Uzbekistan, dan Harakat ul-Mujahidin.
Dalam pemikiran structural fungsional organisasi Al-Qaeda ini bertujuan mempertahankan agama Islam dan memerangi orang-orang kafir, sama seperti pada teori Talcot Parson organ-organ pada organisasi Al-Qaeda saling ketergantungan dan membutuhkan yang merupakan hasil atau konsekuensi agar organisasi mereka tetap dapat bertahan hidup dan juga mencoba untuk berkuasa. Pada teori Talqot Parson muncul pernyataan  yang mengatakan ketika sesuatu tidak lagi mempunyai fungsi signifikan pada masyarakat hal itu akan hilang, sementara segala sesuatu yang di butuhkan  oleh masyarakat akan tetap eksis. Dari pernyataan tersubut sama dengan Al-Qaeda mereka akan terus tetap ada selama tujuan mereka masih tetap ada juga. Talqot Parson meyakini :
1)      Motivasi dasar manusia adalah untuk berkuasa.
2)      Dalam mencapai tujuan itu kerap terjadi konflik-konflik.
3)      Konflik-konflik dapat diatasi jika terdapat pemerintahan yang kuat.
4)      Dalam rangka memelihara efektifitas perintahan itu di perlukan faktor-faktor normative.
Al-Qaeda di bentuk bukan hanya untuk memerangi orang-orang kafir saja tetapi juga mempunyai tujuan lain salah satunya juga untuk berkuasa dengan dasar islam, dalam pergerakkannya Al-Qaeda pasti juga banyak menimbulkan konflik-kopnflik di timur tengah. Agar tidak terjadi pergerakkan yang brutal dan membahayakan harus adanya system-sistem hukum dan aturan yang mengatur.

Sumber :
Http://Academia.edu.htm
Http://al qaeda/Masalah Al Qaeda Tak Sekadar Urusan Aparat Keamanan.htm

0 komentar:

Posting Komentar