Al-Qaeda adalah
jaringan teroris internasional yang dipimpin oleh Usama Bin Laden yang "Usama"
adalah ejaan usang, karena tidak ada huruf "O" dalam bahasa Arab.
Didirikan sekitar 1988 oleh Osama bin
Laden. Al-Qaeda membantu keuangan, merekrut, transportasi dan melatih ribuan
bertahap dari puluhan negara menjadi bagian dari Afghanistan tahan untuk
mengalahkan Uni Soviet. Untuk melanjutkan jihad di luar Afganistan, al-Qaeda
saat ini tujuannya adalah untuk membentuk suatu ketika-Khalifah Islam di
seluruh dunia dengan bekerjasama dengan sekutu kelompok ekstremis Islam untuk
menjatuhkan rezim yang dianggapnya "non-Islam" dan membuang Barat dan
non-Muslim dari Muslim negara. Pada
bulan Februari 1998, al-Qaeda mengeluarkan pernyataan di bawah spanduk dari
"Front Dunia Islam bagi Jihad terhadap orang-orang Yahudi dan
memeluk" mengatakan adalah kewajiban semua Muslim untuk membunuh warga
AS-sipil atau militer dan sekutu mereka di mana-mana. Para pioner-pioner Al-Qaida telah
mengidentifikasi beberapa masalah yang melanda umat Islam saat ini sehingga
keadaan umat Islam kritis dan hampir tak berdaya, diantaranya yaitu:
- Keadaan umat Islam sekarang tidak sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kehidupannya sangat jauh dan bahkan bertentangan dengan syari’at Islam.
- Pemerintahan negara- negara yang berpendudukan Islam tidak diatur dengan hukum Allah tapi dengan hukum kafir sekuler dan diatur oleh perpanjangan boneka kafir.
- Kekayaan negara-negara Islam telah dirampas oleh musuh Islam dan para munafiqin.
- Tidak (belum) ada yang berusaha menyelesaikan masalah umat.
- Adanya rekayasa untuk membuat umat Islam lemah dan terbelakang dari segi pendidikan, teknologi, budaya, kekayaan, dan seluruh segi kehidupan.
- Berbagai partai, ormas, dan jama’ah Islam yang ada telah gagal membuat perubahan.
- Arogansi musuh bertambah parah dan ketamakan mereka semakin menjadi-jadi.
Setelah mereka (para pioner Al-Qaida) merumuskan masalah
tersebut maka mereka menyimpulkan siapa yang menjadi dalang atau penyebab utama
terjadinya kekacauan bahkan hingga menyebabkan kehancuran umat ini. Tidak lain
adalah kaum Yahudi dan Nasrani Protestan Anglo Saxon (WASP-White Anglo Saxon
Protestan). Hal
ini mereka kaji dari penelusuran sejarah dan ayat-ayat Al-Qur’an. Untuk melawan
hegemoni dari persekutuan antara Yahudi dan WASP dengan menggunakan kekuatan
militer. Kekuatan ini menurut mereka harus memiliki lembaga sendiri. Lalu
dibentuklah organisasi baru dengan nama Al-Jabhah Al-Islamiyyah li Muharobati
Al-Yahudi wal Amirikan (Front Perlawanan Islam Internasional Untuk Memerangi
Yahudi dan Amerika). Fokus
pertama utama organisasi ini adalah mengumpulkan informasi tokoh-tokoh dan
organisasi-organisasi yang sejalan dengan visi misi mereka. Lalu mereka
menjalin hubungan hingga membuat kamp-kamp pelatihan militer atau tadrib. Para
pemuda dari berbagai penjuru dunia mulai berdatangan ke Afghanistan. Tujuan
tadrib waktu itu tidak hanya untuk menetap dan berjihad di Afghan tetapi
setelah berlatih para mujahidin tersebut disebar ke penjuru dunia untuk
menjalankan misi oganisasi tersebut. Dari markas inilah muncul sebuah nama “Qoidatul Jihad Al-Mubarak“. Tujuan strategi Al-Qaida jelas
yaitu mengembalikan Islam melalui penegakan Daulah Islam dan Khilafah
Islamiyyah dengan Jihad. Untuk itu para pemikir senior Al-Qaida mempelajai
berbagai gerakan sejak dua abad silam. Mulai dari Syeikh Muhammad bin Abdul
Wahhab di Nejd dan Hijaz, Sanusiyah di Libya, Mahdiyyah di Sudan hingga jihad
Islam modern memerangi imperialis Barat. Tidak hanya itu harokah-harokah
seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Jama’ah Islamiyyah di India dan
Pakistan, Jamaluddin Afghani beserta muridnya Muhammad Abduh pun mereka
pelajari. Kajian ini tidak hanya secara teori saja tetapi langsung
diaplikasikan lalu membandingkan kegagalan dan kesuksesannya, kurang dan
lebihnya. Hal ini terkait dengan latar belakang Al-Qaida yang terdiri dari
berbagai suku, kabilah, negara, harokah, dan jama’ah. Dan inilah yang
memberikan kontribusi besar bagi Al-Qaida. Dari penelusuran berbagai gerakan
yang telah ada Al-Qaida mencatat berbagai faktor kegagalan yang pernah terjadi.
Ada empat faktor penyebab kegagalan :
- Masing-masing gerakan memiliki persepsi berbeda dalam mengidentifikasi masalah. Menyebabkan semua kemampuan yang dikerahkan tidak optimal untuk dapat mencapai tujuan.
- Berbagai gerakan tidak memiliki perencanaan yang rinci dengan tujuan, sarana, dan metode yang jelas.
- Berbagai gerakan belum berani maju memimpin umat menggantikan pemerintahan kafir (sekuler-imperialis-komunis-sosialis-DEMOCRACY).
- Berbagai gerakan belum mampu mengoptimalkan sumber daya manusia dan alam yang ada.
Al-Qaeda akan bergabung
dengan Jihad Islam Mesir (Al-Jihad) dari Ayman al-Zawahiri pada bulan Juni 2001.
Setelah al-Qaeda's 11 September 2001, melakukan serangan di Amerika, Amerika
Serikat meluncurkan perang di Afghanistan untuk memusnahkan al-Qaeda's dan
menggulingkan Taliban, negara Islam fundamentalis pemimpin yang harbored bin
Laden dan pengikutnya. Dalam sebuah rumah al-Qaeda di Afganistan, wartawan New
York Times meneemukan sebuah pernyataan singkat dari "Tujuan dan Tujuan
jihad":
·
Melakukan supremasi Allah
di muka bumi.
·
Mencapai syahid di jalan
Allah.
·
Kesucian yang menempati
urutan islam dari unsur-unsur dan kerusakkan moral.
Pada
tahun 1998, beberapa pemimpin al-Qaeda mengeluarkan pernyataan panggil untuk
membunuh Muslim di Amerika-termasuk warga sipil sebagai "orang-orang yang
dengan sekutu di antara mereka penolong dari Setan". Taktik termasuk pembunuhan, bom,
perampokan, penculikan, serangan bunuh diri, dll. Sejumlah laporan dan publik
Bin Laden proclamations menunjukkan keinginan kuat untuk memperoleh dan
memanfaatkan biologi, kimia dan senjata nuklir. Sasaran cenderung menonjol
simbol (gedung-gedung publik, kedutaan dan personil militer, dll) dari Amerika
Serikat, para sekutu, dan pemerintah Muslim moderat. Menurut mantan Direktur
CIA George J. pendapat, "Usama Bin Ladin's organisasi dan kelompok teroris
lainnya adalah menempatkan penekanan pada peningkatan pengembangan surrogates
untuk melakukan serangan dalam upaya untuk menghindari deteksi. Misalnya, Jihad
Islam Mesir (EIJ) adalah terkait erat untuk Bin Ladin's organisasi dan telah
operatives berlokasi di seluruh dunia-termasuk di Eropa, Yaman, Pakistan,
Lebanon, dan Afganistan. Dan, sekarang ada yang rumit web dari aliansi antara
ekstrimis Sunni di seluruh dunia, termasuk Afrika Utara, Palestina radikal,
mahu menglangsaikan hutang kad kreditnya, dan Asia Tengah. Beberapa dari
teroris ini sedang aktif disponsori oleh pemerintah nasional yang antipathy
menuju pelabuhan besar Amerika Serikat. Al-Qaeda mungkin memiliki beberapa ribu
anggota dan asosiasi. Ini tentunya lebih dari 5.000 orang dilatih di kamp di
Afghanistan sejak akhir tahun 1980-an. Ia juga bertindak sebagai titik fokus
untuk jaringan di seluruh dunia yang mencakup banyak kelompok ekstremis Islam
Sunni, beberapa anggota al-Gama'a al-Islamiyya, Gerakan Islam Uzbekistan, dan
Harakat ul-Mujahidin.
Dalam pemikiran
structural fungsional organisasi Al-Qaeda ini bertujuan mempertahankan agama
Islam dan memerangi orang-orang kafir, sama seperti pada teori Talcot Parson
organ-organ pada organisasi Al-Qaeda saling ketergantungan dan membutuhkan yang
merupakan hasil atau konsekuensi agar organisasi mereka tetap dapat bertahan
hidup dan juga mencoba untuk berkuasa. Pada teori Talqot Parson muncul
pernyataan yang mengatakan ketika
sesuatu tidak lagi mempunyai fungsi signifikan pada masyarakat hal itu akan hilang,
sementara segala sesuatu yang di butuhkan
oleh masyarakat akan tetap eksis. Dari pernyataan tersubut sama dengan
Al-Qaeda mereka akan terus tetap ada selama tujuan mereka masih tetap ada juga.
Talqot Parson meyakini :
1) Motivasi
dasar manusia adalah untuk berkuasa.
2) Dalam
mencapai tujuan itu kerap terjadi konflik-konflik.
3) Konflik-konflik
dapat diatasi jika terdapat pemerintahan yang kuat.
4) Dalam
rangka memelihara efektifitas perintahan itu di perlukan faktor-faktor
normative.
Al-Qaeda di bentuk bukan hanya untuk memerangi
orang-orang kafir saja tetapi juga mempunyai tujuan lain salah satunya juga
untuk berkuasa dengan dasar islam, dalam pergerakkannya Al-Qaeda pasti juga
banyak menimbulkan konflik-kopnflik di timur tengah. Agar tidak terjadi
pergerakkan yang brutal dan membahayakan harus adanya system-sistem hukum dan
aturan yang mengatur.
Sumber :
Http://Academia.edu.htm
Http://al
qaeda/Masalah Al Qaeda Tak Sekadar Urusan Aparat Keamanan.htm
0 komentar:
Posting Komentar