Kofi Annan’s Peace Plan atau enam poin rencana perdamaian Kofi Annan untuk
Suriah diluncurkan pada
bulan Maret 2012 oleh Liga Arab dan PBB, ketika kekerasan konflik Suriah atau perang sipil telah berlangsung selama satu tahun dan belum terselesaikan.
Pada tanggal 23 Februari 2012, liga Arab dan PBB mengadakan konferensi yang
berada di Tunisia, koferensi tersebut dihadiri oleh 70 negara tanpa diikuti
Rusia dan China, dan hasil dari konverensi tersebut menunjuk Kofi Annan sebagai
utusan mereka untuk menyelesaikan konflik yang ada di Suriah.
Pada 16 Maret 2012 Kofi
Annan mengajukan 6 poin rencana perdamaian kepada dewan keamanan PBB, dan pada
tanggal 24 Maret 2012 Kofi Annan pergi ke Moskow untuk untuk mengamankan
dukungan Rusia atas rencananya. Rencana
perdamaian, kabarnya diterima oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad pada tanggal
27 Maret 2012, menyerukan kepada pemerintah Suriah untuk:
1.
Berkomitmen untuk bekerjasama dengan
utusan politisi Suriah agar menampung aspirasi masyarakat Suriah, sekaligus
memberi kesempatan berbicara untuk utusan masyarakat Suriah.
2.
Berkomitmen untuk berhenti melakukan
pertempuran dan mendesak PBB agar menghentikan kekerasan bersenjata dan
melindungi warga sipil.
3.
Memastikan bantuan kemanusiaan agar datang
tepat waktu kepada daerah yang terkena dampak pertempuran.
4.
Mengintensifkan skala untuk menahan
orang-orang termasuk politisi dan orang-orang yang terlibat dalam politik
secara damai.
5.
Menjamin kebebasan untuk jurnalis dan
tidak ada deskriminasi dalam kebijakan visa.
6.
Menghormati kebebasan dasar dan menunjkkan
kedamain serta menjamin hukum.
kekerasan menurun saat gencatan senjata dimulai. Namun,
Suriah belum sepenuhnya melaksanakan kewajiban awal terkait aksi dan pengerahan
pasukan dan persenjataan beratnya,atau untuk menarik mereka kembali ke barak.,
insiden kekerasan dan laporan korban meningkat lagi dalam beberapa hari kemudian,
dengan laporan terjadinya penembakan di wilayah sipil dan juga terjadi
pelanggaran oleh pasukan pemerintah maupun pasukan oposisi disana.
Sekjen PBB mengatakan, hanya aksi parsial yang dilakukan di
beberapa bagian rencana damai Kofi Annan.“Meskipun sulit untuk dinilai, masih
belum jelas sinyal yang diharapkan dari pemerintah Suriah,”. Ban menegaskan,
sangat kritis bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk melaksanakan
sepenuhnya janji untuk menarik pasukan dan persenjataan berat dari pusat-pusat
populasi, dan mulai menarik sejumlah konsentrasi militer di dalam dan sekitar
pusat-pusat populasi.
0 komentar:
Posting Komentar